<$ $>
Kerajinan Unik : Payung Hias Juwiring Klaten
Kecamatan Juwiring, Klaten, Jawa Tengah, identik dengan kerajinan payung hias. Di wilayah ini payung bukanlah untuk berlindung dari hujan, tapi menjadi benda kerajinan yang unik. Berbeda dengan payung pada umumnya, aneka payung warna - warni ini tentu sayang jika sampai terkena hujan. Ya, payung-payung ini memang tidak dibuat sebagai alat untuk berlindung dari hujan. Namanya Payung Juwiring karena payung ini hanya bisa ditemukan di Kecamatan Juwiring, Klaten. Kerajinan ini muncul pada masa sebelum perang kemerdekaan dan mengalami masa kejayaan tahun 1970-an. Pembuatan payung hias ini sebenarnya cukup sederhana, proses paling rumit adalah saat memberi ornamen atau melukis bagian atas payung yang terbuat dari kertas semen. Ornamen inilah yang membedakan antara payung Juwiring denga payung biasa. Ornamen lukisan pada payung ini memang khas, biasanya berupa motif bunga-bunga, burung dan ikan koki. Kekhasan bukan hanya terletak pada gambar, tapi juga pilihan warna yang digunakannya. Di Juwiring, tepatnya di Desa Tangon, saat ini hanya Hadi Wiriyono satu-satunya perajin payung hias yang masih bertahan. Puluhan perajin lain sudah beralih mengadakan payung motto, payung keraton serta payung untuk dekorasi penganten yang harganya jauh lebih mahal. Dibantu isteri, anak dan cucunya, pria berusia 84 tahun ini mengaku bisa menyelesaikan 100 payung per harinya. Hadi mewarisi keterampilan membuat payung hias dari kakek dan orangtuanya. Meski masa kejayaan telah lewat, namun saat ini permintaan payung hias masih mengalir. Setiap bulan Hadi mengirim payung hiasnya ke sejumlah kota, seperti Solo, Yogyakarta, Bali, Surabaya dan Sumbawa http://www.indosiar.com/ragam/78736/kerajinan-unik--payung-hias-juwiring Labels: Inovasi |
posted by Surono Karti at 6:13 PM
payung di juwiring pertama kali dikenalkan oleh bapak ahmad soemarlan almarhum yg mempunyai pabrik payung bernama payung wisnu... dan sekarang masih ada diteruskan oleh anaknya...saya orang juwiring juga dan saya lebih tahu... hadi wiyono hanyalah pengikut... dijuwiring sekarang bukan hanya tersedia payung kertas tp 80% terbuat dari kain... sekarang banyak sekali pengrajinnya... tapi yg bener-bener punya pabrik hanya PAYUNG HONOCOROKO, PAYUNG WISNU/WISMA PAYUNG.