Ayo Jadi Agen Pulsa HP Termurah


<$

$>

Chip made in Indonesia Bisa Bersaing Dengan Rancangan Luar (Negeri)

Terobosan baru coba digarap putra putri Indonesia lewat penemuan chip. Bukan tanpa sebab, penemuan ini sebenarnya adalah mimpi dari para pakar IT di Indonesia. Tak mengherankan, jika chip yang diberi nama Xirka ini diluncurkan langsung oleh Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Kusmayanto Kadiman.

Penemuan ini tentu tak luput dari pandangan pakar IT, Onno W. Purbo. Mantan Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) ini memberikan beberapa pandangannya soal penemuan chip ini.

”Dari sisi teknologi, jelas pembuatan chipset xirka merupakan terobosan besar di bidang teknologi rangkaian terintegrasi dan teknologi telekomunikasi di Indonesia,” paparnya.

Menurut Onno, penemuan ini sebenarnya sudah sejak lama dipikirkan oleh rekan-rekannya di ITB. ”Sudah sejak 15 tahun lalu, sebetulnya teman-teman di ITB sudah mampu untuk merancang chip sendiri, sayang dulu kayaknya belum terpikir jenis chip apa yang harus dirancang supaya cocok dengan kebutuhan industri di Indonesia,” tutur dia.

Chipset Wimax Xirka ini, tambah ia, secara teknik bisa bersaing dengan produk buatan luar negeri. Namun, secara ekonomi, chip ini harus bisa survive di pasar Indonesia.

”Untuk bisa survive, sebuah chip harus dijual dalam jumlah yang sangat besar, mungkin ratusan ribu unit per bulan. Kalau kebijakan pemerintah Indonesia tidak memungkinkan terjadinya pasar dalam jumlah ratusan ribu unit per bulan, maka jangan terlalu berharap chip tersebut akan survive,” tandasnya.

Onno berpendapat, permasalahan tersebut merupakan tantangan, tak hanya bagi perusahaan yang memproduksi chip, tetapi justru tantangan bagi pemerintah. Pemerintah diharapkan mampu membuka jalan bagi kelangsungan produksi chip dalam negeri.

Sebenarnya penemuan ini, menurut Onno, didukung dengan booming broadband di Indonesia. Selain itu, adanya trend WIMAX nantinya akan mengarahkan juga ke chip telekomunikasi.

Pria kelahiran Bandung, 17 Agustus 1962 ini mengakui bahwa talent lokal di Indonesia memiliki kemampuan yang baik dalam merancang chip yang kompleks. Dia berharap, penemuan ini akan memicu banyak mahasiswa untuk memasuki dunia perancangan chip.

Di sisi lain, lulusan Master dari McMaster University, Kanada ini melihat kemungkinan migrasi yang akan terjadi pada industri di Indonesia. Migrasi tersebut dari negara reseller atau distributor, menjadi benar-benar manufaktur peralatan. ”Tentunya, migrasi ini akan terjadi jika ada jaminan pasar yang besar dari dalam negeri,” kata dia.

Untuk dukungan bagi pengembangan industri IT di Indonesia, Onno berpandangan, pemerintah terkadang salah arah dalam mengambil kebijakan. Dia menyontohkan beberapa persoalan tentang open source, VoIP, Wireless Internet, dan RT/RW-net.

Dengan penemuan ini, bukan berarti tugas peneliti selesai. Dari sebuah chipset, kata Onno, masih ada beberapa tahapan lagi untuk sampai menjadi prototype. Kemudian menjadi produk, sekaligus unggulan manufaktur. Dan pada akhirnya bisa diadopsi oleh masyarakat secara massal. ”Ini semua akan sangat tergantung dari proses edukasi masyarakat, proses terakhir (unggulan manufaktur dan adopsi secara massal) sering dilupakan oleh birokrat dan industri,” tambah dia.

”Perjalanan masih panjang, semoga teman-teman perancang chip maupun investornya mempunyai sumber daya yang cukup untuk dapat menahan nafas dalam waktu yang lama. Sebelum nanti merasakan hasil jerih payahnya,” ujar Onno.

Ketika ditanya apakah penemuan ini merupakan tonggak kebangkitan industri IT, Onno menjawab, itu hanya bisa dijawab 10 hingga 20 tahun lagi. Kita semua selalu berharap demikian.

sumber : http://www.teknopreneur.com/content/onno-wpurbo-chip-ini-bisa-bersaing-dengan-rancangan-luar-negeri

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home